Breaking News

Ironi Kemerdekaan : Pajak yang membebani rakyat diatas tanah sendiri.


BONE, KOMPAK NUSANTARA.COM -- Masih dengan suasana kemerdekaan tersimpan tangis karena cekikan demi cekikan yang mengatasnamakan kebijakan, Merderka itu kata mereka yang senang hatinya dan bergoyang dengan irama musik tanpa peduli dengan jeritan dan tangisan dari masyarakatnya.

Pajak yang kian tinggi dan mencekik makin dinaikkan, Tanah yang rakyatnya beli sebagai hunian,tempat berlindung dan tempat berkumpul untuk bertukar cerita sudah tak lagi nyaman dikala para pemimpin daerah bagaikan rentenir dengan semena-mena menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan batas yang sudah tidak wajar. 

Pemimpin Daerah yang seharusnya merasa berhutang kepada rakyatnya atas suara yang sudah disumbangkan pada saat pemilu malah seakan-akan menagih hutang kepada masyarakat yang tak memiliki hutang.

Rabu, 13 Agustus 2025 di Pati seharusnya menjadi pembelajaran bagi seluruh kepala daerah yang ada di Indonesia agar tidak semena-mena mengeluarkan kebijakan, tidak semena-mena menaikkan pajak rakyat,

 namun sayangnya Bupati Bone sulawesi selatan bolos saat pembelajaran itu tengah dilaksanakan. Tanpa Peduli dengan perasaan masyarakatnya, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) ia lambungkan begitu tinggi, 300% sudah bukan batas wajar dan tak masuk di akal, jika dilihat dari regulasi yang ada hal ini tentu sangat amat mengecewakan mengingat objek pajak tersebut tidak diperuntukkan kepada Pemerintah dan Daerah untuk penyelenggaraan Pemerintahan (UU No.28 Tahun 2009).

Momentum Kemerdakaan yang seharusnya menjadi sarana refleksi dan renungan atas jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan juga sebagai doa, harapan dan  usaha dalam memajukan Bangsa dan Negara malah ternodai dengan kebijakan-kebijakan yang menindas rakyat sendiri. (Penulis Pupang)

0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - KOMPAK NUSANTARA