Breaking News

Rumah Baca RUMI Gelar Giat Penguatan Kapasitas Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Bone






BONE, KOMPAK NUSANTARA.COM -- Sebagai bagian dari tindak lanjut atas diterimanya Bantuan Pemerintah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Rumah Baca RUMI melaksanakan kegiatan bertajuk “Penguatan Kapasitas Komunitas Penggerak Literasi.” Acara ini diselenggarakan pada Hari Minggu, 06 Oktober 2024, di Aula Perpustakaan Daerah Kabupaten Bone, berlokasi di Jl. Kalimantan, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, Bapak Drs. Ahmad Syarif. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Komunitas Rumah Baca RUMI yang terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi di Kabupaten Bone. “Kami mewakili Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Rumah Baca RUMI. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan literasi di daerah bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Perpustakaan. Seluruh elemen masyarakat dapat mengambil peran dan memberikan kontribusi dalam upaya ini. Kami berharap, komunitas literasi seperti Rumah Baca RUMI senantiasa menjadi motor penggerak dalam meningkatkan literasi di Kabupaten Bone,” ungkapnya dengan penuh harapan.


Peran Aktif Komunitas dalam Peningkatan Literasi

Andi Geerhand, selaku Ketua Rumah Baca RUMI, mengawali sambutannya dengan ungkapan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan "Penguatan Kapasitas Komunitas Penggerak Literasi" ini. Beliau menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari cita-cita dan komitmen besar Rumah Baca RUMI dalam mendorong tumbuhnya budaya literasi di Kabupaten Bone. "Sebuah kesyukuran yang senantiasa kami panjatkan, karena alhamdulillah pelaksanaan kegiatan ini menjadi bukti nyata dukungan langsung dari pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, terhadap Komunitas Literasi seperti kami. Bantuan dana yang kami terima benar-benar menjadi pendorong bagi kami untuk terus menggerakkan dan memaksimalkan berbagai program literasi yang telah kami rencanakan," ujarnya.

Lebih lanjut, Andi menegaskan bahwa kegiatan “RUMIReborn” ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari agenda yang telah disusun sejak awal tahun 2024. Melalui kegiatan ini, Rumah Baca RUMI ingin memfokuskan perhatian pada pentingnya pembangunan literasi yang tidak hanya bersifat top-down, diinisiasi dari pemerintah, tetapi juga bottom-up, berasal dari kesadaran masyarakat itu sendiri. "Tema yang kami angkat kali ini, yaitu “Literasi Sedari Diri: Refleksi untuk Kebermanfaatan”, mencerminkan bahwa setiap orang, khususnya para penggerak literasi, harus terlebih dahulu membangun kesadaran dari dalam diri tentang pentingnya literasi. Sebab literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan mencakup kemampuan memahami informasi dan pengetahuan yang pada akhirnya akan memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitarnya."

Dalam paparannya, Geerhand uga menekankan bahwa kegiatan ini hanyalah awal dari serangkaian agenda yang telah disiapkan oleh Rumah Baca RUMI selama bulan Oktober 2024. "Ini bukan satu-satunya kegiatan yang akan kami laksanakan di bulan ini. InsyaAllah, masih ada lima kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penguatan komunitas penggerak literasi dan peningkatan literasi masyarakat. Kami percaya bahwa dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas literasi lainnya, upaya untuk meningkatkan budaya baca dan literasi di Bone akan semakin kuat," ujar Andi optimis.

Sesi Materi dan Pemateri

Pada sesi materi pertama, Dr. (Cand.) Ichsan, S.Pd., M.Sn., seorang dosen dari Universitas Negeri Semarang sekaligus aktivis pendidikan, memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya komunitas dalam memperkuat literasi di masyarakat. Mengusung tema “Berdaya Berkomunitas dan Berliterasi”, Ichsan menyampaikan bahwa literasi yang efektif tidak bisa dilepaskan dari peran komunitas. "Komunitas adalah elemen vital dalam penyebaran literasi. Dengan berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan dan visi yang sama, seperti halnya komunitas literasi, sebuah gerakan dapat lebih cepat tumbuh dan memberikan dampak luas kepada masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Ichsan memaparkan bahwa berdaya secara literasi bukan hanya berbicara tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan memahami, menganalisis, serta menyaring informasi dengan kritis. "Di era digital seperti sekarang, arus informasi sangat deras. Komunitas literasi memiliki peran penting dalam membantu masyarakat memahami informasi yang benar dan relevan. Ini adalah tugas besar, dan hanya bisa dilakukan jika komunitas tersebut memiliki daya untuk terus bergerak dan berinovasi."

Ichsan juga menyoroti pentingnya membangun jejaring antar-komunitas untuk saling mendukung dan bertukar pengetahuan. Menurutnya, sinergi antar-komunitas penggerak literasi akan menciptakan ekosistem literasi yang lebih solid dan berkelanjutan. "Saling berbagi pengalaman, memperkuat kolaborasi, dan membangun sinergi antar-komunitas adalah kunci keberhasilan dalam membentuk budaya literasi yang kokoh dan berkelanjutan untuk itu dibutuhkam gerakan secara kolektif bagi komunitas-komunitas yang ada di Bone," tambahnya.

Sesi materi kedua diisi oleh Wahidah, S.Pd., M.Pd., seorang Fasilitator Perpusda Kabupaten Bone dan Pelatih Ahli Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi. Wahidah mengangkat tema “Peran Komunitas Literasi dalam Membangun Budaya Baca di Masyarakat”, yang membahas bagaimana komunitas literasi dapat menjadi agen perubahan dalam membangun budaya baca yang kuat di masyarakat.

Wahidah menjelaskan bahwa perpustakaan saat ini tidak lagi sekadar tempat meminjam dan mengembalikan buku, melainkan juga harus menjadi pusat inklusi sosial. "Perpustakaan harus mampu menjadi ruang inklusi yang terbuka untuk semua lapisan masyarakat, dan komunitas literasi memainkan peran penting dalam mewujudkan hal ini. Dengan mendekatkan perpustakaan dan sumber daya literasi kepada masyarakat, kita bisa membangun kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya budaya baca," tegasnya.

Menurut Wahidah, salah satu kunci sukses dalam membangun budaya baca adalah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, serta memanfaatkan komunitas literasi sebagai perantara antara masyarakat dan perpustakaan. "Komunitas literasi bisa menjadi jembatan penting dalam menjangkau mereka yang selama ini mungkin merasa jauh dari dunia literasi. Dengan kegiatan-kegiatan kreatif dan inklusif, komunitas literasi bisa membuat budaya baca menjadi sesuatu yang menarik dan relevan bagi semua orang," jelasnya.

Wahidah juga menggarisbawahi bahwa membangun budaya baca bukanlah pekerjaan satu pihak saja, melainkan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, perpustakaan, komunitas, dan masyarakat luas. "Semua pihak harus bekerja bersama. Pemerintah, komunitas literasi, dan perpustakaan harus bahu-membahu untuk menciptakan ekosistem yang mendukung budaya baca, mulai dari menyediakan akses yang mudah hingga menciptakan program-program yang menarik minat masyarakat," tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Wahidah berharap para peserta, yang merupakan penggerak literasi, dapat semakin memahami peran strategis mereka dalam menyebarkan semangat literasi dan membangun budaya baca yang kuat di Kabupaten Bone.

Keterlibatan Berbagai Komunitas

Peserta kegiatan ini tidak hanya berasal dari anggota Rumah Baca RUMI, tetapi juga melibatkan penggerak literasi dari berbagai komunitas di Kabupaten Bone, seperti RKBB, PAKAR, RIMBU, Gusdurian, dan Bone Book Party. Kehadiran berbagai komunitas ini menunjukkan semangat kolaborasi dalam upaya meningkatkan literasi di daerah, memperkuat jejaring antar-komunitas, dan memperluas dampak positif dari setiap program yang dilaksanakan.

Dengan kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan “Penguatan Kapasitas Komunitas Penggerak Literasi” ini diharapkan menjadi salah satu langkah penting dalam membangun budaya literasi di Kabupaten Bone. Selain memberikan keterampilan dan pengetahuan baru bagi para peserta, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah dan komunitas dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih literat. 

Rumah Baca RUMI terus berkomitmen untuk melaksanakan program-program inovatif yang dapat menggerakkan masyarakat menuju kesadaran literasi yang lebih tinggi, serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan dan literasi.

Jurnalis : Tubagus 

0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - KOMPAK NUSANTARA