Breaking News

Dalam upaya pengendalian inflasi daerah, 5 kabupaten kota di Sul-Sel tanda tangani MoU, di pendopo Enrekang 3/7/24.





Enrekang, Kompak Nusantara.com --Dalam upaya pengendalian inflasi daerah, 5 kabupaten kota di Sul-Sel tanda tangani MoU, di pendopo Enrekang 3/7/24.

MoU pengendalian Inflasi antar kabupaten Toraja, Bulukumba, kota Palopo, dan Enrekang.

Kerja sama ini dibidang pertanian, peternakan, dan industri.

Pj Bupati Enrekang dr Baba mengatakan, 
Masyarakat Enrekang 60 persen sebagai petani berbagai komoditi terutama Cabe dan bawang merah yang menjadi primadona.

Dikatakan, hanya saja belum mandiri benih bawang, masi dari Nganjuk, petani studi tour di Brebes, harga benih 30 - 4O ribu/kilogram.

Harga tidak stabil, plustuasi harga bawang merah.
Dikatakan, gudang belum ada,  pemasaran sampai ke Papua, Kalimantan, menado, dan Kendari.

Pj. Akui masih langkah pupuk dilapangan, keterbatasan air untuk bawang namun sudah disikapi dengan memperbanyak sumur bor, sumur gali, pompanisasi.
Kelompok tani masih rendah pemahaman budidaya karena itu perlu pelatihan, peningkatan kapasitas  petani, ektensipikasi karena kurang lahan, hanya intensipikasi.

Pj. mengatakan, tahun ini akan dibangun irigasi, jalan tani, dan potensi  bawang merah dikecamatan Anggeraja, Alla, kec Baraka, Malua, Buntu baru, bahkan kecamatan Bungin.

Dikatakan, untuk pemasaran peran
perusda ada tahun 2013 tapi sudah bubar, mau dibentuk lagi.

Kabupaten Enrekang sudah bekerja sama dengan 16 kabupaten.
Penduduk kabupaten Enrekang sekitar 227.ribu jiwa, siswa sekitar 40 ribu bagaimana makan siang gratis, ini perlu pemikiran.

Sementara itu Kadis pertanian Bulukumba Drs. Muhammad Taiyeb mengatakan, Enrekang lebih luas dari Bulukumba, rendah inflasinya, sementara lahan pertanian di Bulukumba memperwilyahkan  jenis tanaman, seperti apokat, durian musangking, dan cabe, pedagang yang datang membeli       

Toraja diwakili asisten perekonomian Ir. Bonifacius Paundanan mengatakan,
Toraja hampir mirip dengan Enrekang  potograpinya, penduduk 257 jiwa lebih, 60-70 persen  cabe dari Enrekang, petani belum berpikir agribisnis, pariwisata oh ya tapi masih belajar di Bali Banyuwangi, masih kelas II.

Kedepan turisnya kalangan usia lanjut dari luar nanti.
Asisten Tanatiraja,  akui prestasi pertanian Enrekang sebagai daerah produsen, dapat menjaga inflasi.

Sementara itu sekda Palopo Firman dalama sambutanya, mengatakan, 
pertemuan ini melindungi masyarakat, ketersedian pangan, pemerintah palopo adakan sidak pasar, interpensi harga, pangan murah kerja.

Dikatakan, kota palapo kota hanya satu sektor saja, lahan tanaman pangan hanya seribu 600 hektar, ingin bekerja sama dengan kabupaten untuk hortikultura.

Dikatakan, luas wilayah Palopo hanya sekitar 247 persegi penduduk 197 jiwa memiliki  9 kecamatan, wilayahnya 5O persen kawasan hutan, Palopo juga tergantung cabe dan hortikultura lainnya termasuk bawang merah dari Enrekang./Hafid

0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - KOMPAK NUSANTARA