Breaking News

Kadis pertanian Enrekang Addin, pemda siap dukung gagasan Pj.gubernur " mandiri benih " bawang merah.



Enrekang, Kompak Nusantara.com -- Menyikapi gagasan PJ gubernur Sulsel "mandiri benih " bawang merah di Enrekang, dan pemerintah provinsi siapkan dana KUR 1 triliun, kadis pertanian Enrekang Addin. SP, Pemda siap mendukung.

Ketika ditemui wartawan kompak Nusantara di ruangannya mengenai mandiri benih bawang merah,  kadis pertanian Addin mengatakan, gagasan PJ gubernur tersebut sangat baik, agar petani enrekang tidak lagi tergantung beli benih dari luar.

Dikatakannya, untuk mendukung gagasan PJ.gubernur mengenai mandiri benih bawang merah,  selain membutuhkan dana besar, juga sarana gudang penampungan yang memadai dapat menampung produksi dan dilengkapi alat pendingin.

Salain itu diperlukan peningkatan sumber daya manusia utamanya penangkar yang ada dan para petani bawang itu sendiri.
Menurut Addin, budidaya bawang merah dan budi daya sayuran lainnya ada perbedaan.



Kalau bawang merah tidak terlalu besar, tengah- tengah dan dikurangi unsur N-nya, sehingga bisa tahan disimpan sampai 5 bulan.

Kalau sayur biar besar produksinya, dan kwalitasnya, langsung dijual.
Menurut kadis pertanian Enrekang, pemerintah provinsi melalui dinas pertanian mempersiapkan pelatihan penangkar dan calon penangkar se petani bawang di Enrekang, dan juga ada undangan untuk kunjungan ke di Kuningan Jawa barat melihat pabrik pengolahan  bawang merah yang kapasitasnya ribuan ton diolah menjadi bawang goreng bermerek, yang menguntungkan petani dan masyarakat, meminimalkan inflasi.

Kalau kebutuhan bibit bawang merah setiap tahunnya 15 ribu ton, sedangkan produksi bawang 150.ribu ton/ tahun.
Sesuai data lama yang dihimpun median kompak Nusantara beberapa tahun lalu ada 4 penangkar,

 namun yang aktif sisa 2 yakni Dwi Kiya milik Sulnaim, seorang guru dan Mufli Jaya milik Ibu Hawa anggota DPRD enrekang.

Menurut kadis pertanian Addin, ada juga balai benih bawang milik pemerintah Enrekang di Desa Saruran kecamatan Anggera yang memproduksi benih pokok yang bisa di beli penangkar dan petani agar bisa jadi benih sebar, tapi sudah tidak berproduksi lagi.

Sekarang balai benih bawang di Saruran itu yang mempunyai gudang penyimpanan terpaksa kosong, karena tidak ada produksi bawang merah.

Jurnalis : Hafid

0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - KOMPAK NUSANTARA