Kendari, Kompak Nusantara.com --
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia melalui program "Kemenkumham Berbagi" menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir di Kota Kendari pada 8 Maret 2024 lalu.
Kegiatan diselenggarakan hari ini Selasa (26/03/24), di SMPN 2 Kendari dihadiri oleh Pj Gubernur Sultra, Sekda Provinsi Sultra, Pj Walikota Kendari, Kepala Biro SDM Kemenkumham beserta Jajaran, Kakanwil beserta Kepala UPT Kanwil Kemenkumham Sultra, Camat dan Lurah, serta Kepala SMPN 2 Kendari beserta Guru dan para Siswa, serta 281 yatim piatu dan kaum dhuafa penerima bantuan.
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, mengatakan, Jajaran Kemenhumham hadir untuk bersilaturahmi, menyapa, dan berbagi dalam rangka meringankan beban Saudara-Saudara korban banjir.
Dikatakan, kami hadir disini untuk bersilaturahmi sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir di Kota Kendari pada 8 Maret silam. Peristiwa lalu menjadi perhatian dan mendorong empati kami keluarga besar Kemenkumham," ujarnya.
Adapun bantuan yang diberikan setiap orang berupa uang tunai sebesar Rp.500.000,- dan paket sembako senilai Rp.200.000,- kepada 281 yatim piatu dan kaum dhuafa.
Sasaran penerima bantuan tersebut terdapat Pdi 3 (tiga) titik lokasi yakni Kelurahan Kampung Salo, Sanua, dan Kelurahan Sodohoa Kendari," kata Pj Gubernur.
PJ. Gubernur yang juga Sekretaris Jenderal Kemenkumham ini, mengucapkan rasa terima kasih kepada Menteri Hukum dan Ham RI, Yasonna Laoly atas atensi dan bantuannya terhadap korban banjir di Kota Kendari.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menkumham beserta Keluarga Besar Kemenkumham yang telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kota Kendari. Kami merasa senang dan terbantu akan hal ini,".
Pj Gubernur mendoakan agar Sultra senantiasa aman dan kondusif, serta terhindar dari dampak bencana hidrometeorologi.
"Prediksi dari BMKG 2 (dua) bulan lagi kita akan memasukin bulan kemarau. Mari kita bermunajat kepada Allah SWT agar Sultra tetap aman, dan terhindar dari segala marabahaya," .
Jurnalis :/Hafid
Editor : Sri Indah Wahyuni
0 Komentar