Konawe Utara - Kompak Nusantara.Com-
Pemerintah desa Panggulawu kecamatan Sawa kabupaten Konawe Utara tahun 2025 tidak memprogramkan pembangunan fisik.
Hal tersebut dikemukakan kepala desa Panggulawu Jumardin.T saat di kompirmasi wartawan Kompak Nusantara di kantornya 2/7/2025.
Kepala desa Panggulawu menjelaskan, tidak adanya pembangunan fisik seperti infrastruktur karena tidak mencukupi anggaran dana desa (DD) dan sudah diatur pemerintah pusat sudah membagi-bagi porsi anggaran.
Selain itu tidak ada lagi masyarakat di desanya mau membebaskan lahannya untuk pembangunan fisik seperti pembangunan jalan ataukah drainase.
Sesuai pantauan wartawan kompak Nusantara dilapangan sebenarnya banyak lahan kebun masyarakat setempat yang tidak ada akses jalan yang permanen, hanya melewati kebun orang didepannya atau jalan tikuslah istilah kasarnya.
Otomatis jika tidak ada akses jalan yang resmi atau status jalan umum ini akan menyulitkan masyarakat itu sendiri mengangkut produksi komoditinya di saat panen seperti produksi kelapa, jambu mente ini sangat miris.
Sejumlah masyarakat yang punya lahan kebun dibagian belakang mempertanyakan penyebab enggannya sebagian masyarakat setempat membebaskan sedikit lahannya untuk membuka akses jalan tidak memahami pentingnya akses jalan untuk kepentingan pembangunan yang dapat dirasakan masyarakat dengan baik ?,.
Menanggapi tidak adanya lagi masyarakat yang mau dibebaskan lahannya untuk pembangunan jalan tani atau jalan umum, menurut kades Panggulawu Jumardin, pemerintah desa beserta tokoh masyaraakat telah memberikan pemahaman warga pentingnya ada akses jalan menuju keperkebunan atau pantai mempercepat waktu, tapi rupanya kata kades Jumardin, sebagian masyarakat belum mau membebaskan lahannya.
Ditanyakan wartawan kompak Nusantara mengenai anggaran dana desa (DD ) tahun 2025 sekitaran 600 juta rupiah lebih, itu pun sudah di tentukan porsinya oleh pemerintah pusat yang dibagi dalam.beberapa bidang yakni ketahanan pangan 2O persen BLT 15 persen, operasian pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan sumberdaya masyarakat, kegiatan posyandu, program BUMDES.
Mengenai usaha BUMDES kata kepala desa Panggulawu Jumardin, usaha Bumdes yakni penyewaan tenda dan termasuk pengelolaan ketahanan pangan, adapun suntikan dana desa ke BUMDES sekitar ratusan juta rupiah, dan sudah ada pemasukan untuk PAD desa Panggulawu.
Ketika dikompirmasi media di masyarakat mengenai rencana pembangunan PLTU, masyarakat mengatakan, ada rencana pembelian lahan masyarakat untuk lokasi PLTU tapi harga ditawarkan pihak protyek PLTU tersebut hanya dipatok hanya per/meter nya 10 ribu sehingga masyarakat belum mau lepaskan lahannya dijual karena sangat murah, ungkapnya./Hafid
0 Komentar