Budaya (sifat kegotong royongan ) masyarakat Desa Dulang Malua Enrekang tetap lestari sampai saat ini.

Enrekang-Kompak Nusantara.Com-

Sifat kegotong Royongan masyarakat Desa Dulang kecamatan. Malua Enrekang tetap lestari dalam berbagai kegiatan, contoh hari ini minggu 25/5/2025 melanjutkan pembangun masjid Nurul Amin Dulang, yang dikomandoi Kades Dulang Yahya S.Pd.I.

Salah satu contoh dalam membangun rumah ibadah masjid, membangun jalan, irigasi, sarana pendidikan dan sarana kesehatan sudah menjadi tradisi budaya.

Bukan saja pembangunan pasilitas umum yang dilakukan dengan kegotong Royongan bahkan untuk pembangunan pribadi seperti membangun rumah penduduk juga dilakukan dengan sipat kegotong Royongan yang ditunjukkan warga desa Dulang.

Begitu juga kegiatan pembangunan pertanian seperti menanam dan memanen padi, menanam dan memanen berbagai komoditi seperti mencabut bawang merah yang merupakan komoditi unggulan dikerjakan dengan gotong royong.

Pendek kata setiap kegiatan yang sepatnya membangun pasilitas umum dikerjakan dengan bersama sama, dengan tujuan seperti pepatah mengatakan " berat sama dipikul ringan sama di jinjing ".

Setiap akan memulai suatu pekerjaan/kegiatan terlebih dulu disampaikan lewat maicropon di masjid, yang disampaikan oleh pemerintah desa apakah kepala dusun kepala desa atau panitia kegiatan.

Termasuk jika ada rencana perkawinan juga seminggu atau 3 hari sebelum acara di mulai disampaikan undangan secara umum disampaikan di. Masjid, agar  semua masyarakat tidak terkecuali  datang.

Mulai dari ibu-ibu yang akan menyiapkan kebutuhan pesta atau acara hakekah ibu-ibu dan atau cewek- cewek apakah datang untuk mengiris bawang atau kentang, dan atau  sayur-sayuran dan kue- kue tradisional.

Yang bisa dinikmati /dimakan oleh masyarakat yang bekerja saat itu dan untuk hidangan bagi tamu-tamu nantinya yang datang.

Sedangkan  bagi laki laki apakah mereka membelah kayu untuk dipakai memasak atau sebagian memasang tenda.

Itulah budaya yang cukup kental, dalam wujud persatuan dan kesatuan di kampung, menghasilkan manfaat bagi masyarakat itu sendiri.

Semoga sipat kegotong Royongan ini dijaga dan dilestarikan masyarakat Dulang menurut tokoh masyarakat dan tokoh agama./Hafid