Parepare, Kompak Nusantara. Com - Diduga gegara efek penggunaan Barcode di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, akibatnya terjadi antrian panjang sulit dihindari hingga terkesan jadi budaya berkepanjangan diduga meresahkan.
Khusus bagi konsumen yang terburu-buru karena urusan bisnis, urusan kantor atau kepentingan lainnya terpaksa mengalami hambatan dalam perjalannya karena harus ikut mengantri, mestinya menghargai pribahasa lama yang mengatakan "waktu itu adalah uang".
Diduga gegara penggunaan barcode disejumlah SPBU t
menyita waktu menunggu bagi setiap kendaraan yang akan mengisi BBM Partalite akibatnya kendaraan mengantri.
Akankah budaya antrian Gegara pemakaian Barcode di SPBU bagi setiap kendaraan yang hendak mengisi BBM akan jadi budaya berkepanjangan tiada henti, berpotensi menghalangi waktu untuk urusan konsumen, terkesan menyita waktu karena harus ikut antrian menunggu giliran.
Bagi yang tidak sabaran atau terburu-buru, terkesan terpaksa mengisi BBM Pertamax atau memilih membeli BBM Partalite eceran diluar area SPBU, walau Pengisian diluar area SPBU terjadi selisih harga lebih tinggi dari pada harga BBM bersubsidi di SPBU, pelayanannya cepat karena tidak menggunakan Barcode, cuma menggunakan botol bekas air Aqua.
Salah seorang pelayan BBM bersubsidi Partalite salah satu SPBU di Kota Parepare, saat dimintai tanggapannya apakah penggunaan barcode tidak bisa tidak digunakan agar tidak berpotensi terjadi antrian panjang, dikatakan hal tersebut tidak bisa dihentikan karena setiap satu kali Barcode perhitungannya Rp.100.000 harga BBM mesti keluar, hal ini sudah ketentuan dari Pertamina yang mengharuskan SPBU menggunakan Barcode, ucapnya.
Sejumlah warga di Parepare, berharap pelayanan BBM di SPBU Kota Parepare sebaiknya tidak menggunakan Barcode, agar tidak berpotensi terjadi antrian panjang, maklum kebutuhan waktu bagi konsumen tidak sama antara satu dengan yang lainnya, ada yang butuh waktu singkat, karena memiliki urusan penting dan mendesak, sehingga jika tinggal berlama-lama ikut antrian maka urusannya terhambat, pemerintah via Pertamina Tampaknya perlu memikirkan hal tersebut, demi kepentingan masyarakat umum lainnya.
Dalam pantauan media ini, diperoleh catatan, pelayanan SPBU Pertamina Kota Parepare patut diapresiasi, atas kesan tidak melayani pengisian BBM Partalite kepada konsumen yang membeli menggunakan jerigen atau motor thunder bertangki besar, beda dengan daerah lain seperti di Polewali Mandar, terkesan masih ditemukan SPBU melayani jerigen atau motor yang tangkinya besar.(Tim).
0 Komentar