Polman, Kompak Nusantara.com - Anggota DPRD Polman, Samril ketika ditemui saat usai melaksanakan Reses, mengatakan idealnya setiap tahun anggota DPRD dikasi dana Pokir sekitar Rp. 500 juta, untuk merealisasikan tindak lanjut aspirasi masyarakat sesuai hasil, dikatakan untuk periode 2019 - 2024 lalu, beberapa kali dirinya tidak mendapat dana Pokir, dimasa periode kedua Andi Ibrahim Masdar menjabat Bupati Polman, ucapnya
Selama 5 tahun baru kali ini ia mendapat dana Reses, baru kali ini dikasi, padahal mestinya reses itu dilakukan tiga kali dalam setahun, ucapnya.
Padahal saat itu, Samril mengaku sebagai tim sukses, Andi Ibrahim Masdar untuk periode keduanya, akan tetapi selama satu periode jadi anggota DPRD tak mendapat Dana Pokir, ia tak tahukenapa bisa begitu, tak mendapat Dana Pokir, ucapnya.
Nanti di penghujung tahun 2024 ia baru mendapat dana reses, ucap Samril.
Kalau mau objektif, setiap tahun dikasi anggaran Pokir sebesar Rp. 500 juta per anggota DPRD Polman, sehingga selama 5 tahun jadi anggota mesti mendapat Rp. 2,5 Milyard, anggaran Pokir di DPRD.
Itupun jika ada program yang kita anggarkan, bukan pihaknya yang mengerjakan setiap proyek yang dianggarkan lewat dana Pokir, seperti contohnya dana Pokir untuk pembangunan Bronjong di Desa Kunyi yang ia programkan 200 meter, tapi yang keluar cuma 60 meter, itupun pihaknya tidak dilibatkan dalam mengola, yang mengelola Dinas PUPR Polman, mulai dari rekrutmen tenaga kerjanya mereka mencari tenaga kerja, sementara pihaknya tidak dilibatkan seperti apa dan bagaimana peran keterlibatan kami, ia merasa tidak apa-apa yang penting ia cuma tahu ada bukti realisasi pekerjaan bersumber dari dana Pokir sebagaimana yang pernah dijanjikan kepada masyarakat saat menerima usulan aspirasi pada saat Reses, ucap anggota DPRD Polman partai Hanura, Samril.
Dilain sisi, Samril mengatakan dalam menggelar acara reses kita tidak bisa main-main, terutama jumlah kehadiran peserta harus diperhitungkan dan dipoto dokumentasi sebagai bukti pertanggungjawaban.
Seperti diminta 200 orang peserta harus dihadirkan berarti selama dua kali Reses targetkan 400 orang peserta yang harus hadir, termasuk Snack dan makanan semuanya pakai kotak, itupun jika peserta 200 maka Snacknya harus dibuat lebih karena apa, kadang peserta Reses yang datang lebih dari 200 orang sebagai antisipasi.
Selain jumlah peserta, Snack, makanan, notulen, moderator/Nara sumber, undangan harus terdokumentasi sebagai bukti pendukung lampiran pertanggungjawaban, plus absensi peserta, harus sesuai fakta bukan cerita, semua terdokumentasi, ucapnya.
Semuanya harus riil dan hasil Reses ditindaklanjuti dalam program penjabaran anggaran dana Pokir, salah satu contoh kita gelar Reses maka lahirlah program pengecoran rabat beton atau Drainase.
Artinya dengan adanya dana Pokir maka mesti dilakukan Reses antara anggota DPRD dengan masyarakat didapilnya untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait program apa untuk penggunaan dana Pokir dialokasikan untuk apa ?, di??sesuai kebutuhan aspirasi pada saat reses, bukan berdasarkan keinginan, karena kebutuhan dengan keinginan itu berbedakan, ucap, Samril. (MIT)
0 Komentar