Jeneponto, Kompak Nusantara.com -- Inspektur jenderal Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyelenggarakan dialog Jaga Pangan dengan mengusung tema " Menjaga Ketahanan Pangan, Wujudkan Kedaulatan Pangan" , Kegiatan tersebut berlangsung di gedung panrannuanta Kantor Bupati Jeneponto Sulawesi Selatan, Selasa 08/08/2023.
Turut hadir Dr. Jan S Maringka,SH,MH Inpektur Jenderal Kementerian Pertanian, Sekda kabupaten Jeneponto,Sekda kabupaten Takalar dan Sekda Kabupaten Bantaeng, Kajari di tiga Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, dan takalar
Para stakeholder dari pupuk, benih dan pemerhati pertanian ditiga Kabupaten,dan Forkopimda kabupaten Jeneponto, serta para Kepala Dinas Pertanian di tiga,Dandim 1425 Jeneponto Letkol Inf Muhammad Amin SIP.
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dalam sambutannya menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini Kabupaten Jeneponto untuk produksi tanaman padinya semakin tahun semakin meningkat Alhamdulillah.
Pada tahun 2022 - 2023 ini, kami sedikit mengalami gangguan, kenapa ?
Saluran induk Irigasi yang dari irigasi kareloe ini terjadi sedimentasi ada timbunan turun dari gunung yang sudah gundul .
Itulah yang mengakibatkan tanahnya longsor ke saluran sehingga mengganggu perjalanan air ke sawah-sawah dari para kelompok tani. Nah, untuk tanaman padi di Kabupaten Jeneponto, setiap tahunnya kita menanam kurang lebih 25.000 Ha, dan rata-rata per hektarnya maksimal kita menghasilkan masih di bawah 5 ton per hektar atau sekitar 4,5 ton.
Menurut Iksan Iskandar, untuk 1 tahun itu karena 2 - 3 kali panen, kita menanam jagung ada sekitar 72 hektar dan untuk produksi jagung rata-rata per hektarnya antara 7 sampai 8 ton per hektar.
Iksan Iskandar menambahkan bahwa sejak dari dulu Jeneponto ini menjadi sentra produksi jagung kuning yang terbaik dan bukan cuma jagung kuningnya. Saya pada kesempatan yang berbahagia ini juga ingin menitipkan sedikit pesan pak sebenarnya Jeneponto ini karakter wilayahnya lengkap mulai dari laut dataran rendah sampai ke pegunungan.
Namun kata Iksan bahwa di laut ini pak mungkin bukan kewenangan dari kementerian Bapak, potensi garam ikan dan rumput laut ini sangat besar di Jeneponto.
Tetapi kata Iksan, tidak atau belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya, andaikan bapak bisa membantu kami bersama dengan petani garam di mana Kami akan jual garam ini dengan harga yang memadai Pak ya rumput laut kami juga banyak Pak barangkali bapak punya teman di kementerian yang bisa mengurus rumput laut dan garam yang ada di Jeneponto.
Selain jagung , padi Jeneponto juga menghasilkan banyak kelapa, singkong dan lain-lain sejenisnya, khusus di dua Kecamatan Kelara dan Rumbia , di sana udaranya agak sejuk kalau di rumbia ini ketinggiannya sampai dengan 700 meter di atas permukaan air laut.
Udaranya sangat sejuk mirip dengan wisata Malino, di sana (rumbia), kami dengan Dinas pertanian sudah betsama untuk bagaimana menciptakan wisata agro. Artinya para wisatawan bisa ke sana dengan memetik wortel sendiri , kentang sendiri dan membawanya pulang.
Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan baik dan kami semua siap untuk menerima petunjuk dari kementerian hal-hal yang bisa menunjang kesuksesan atau keberlangsungan dari pada rencana-rencana petani kita.
Kami petani Jeneponto banyaeng dan takalar siap menerima arahan dari bapak dan sekaligus meminta juga agar apa yang menjadi pesan-pesan kami bisa juga terealisasi Pak, karena petani kami di sini masih banyak terkendala persoalan al sintan.
Petani kita ini masih sangat membutuhkan mulai dari hand traktor sampai traktornya Pak masih banyak membutuhkan rubikatur ya maaf kalau salah namanya iya seperti itu dan bahkan mesin panen apa namanya.
Kami juga sangat membutuhkan Pak di Jeneponto ini masih kurang Pak alat pemotong padi sementara padi kita ini semakin hari semakin meningkat , kami juga sering terkendala dengan langkahnya pupuk.
Sebenarnya kami mengklaim saja bahwa langkah sebenarnya ada tetapi pupuk ini petani kami sudah memanjakan tanamannya .
Jurnalis: Iskandar
Editor : Sri Indah Wahyuni
0 Komentar