BONE, KOMPAK NUSANTARA ONLINE -- Akibat hadiri pelantikan Ketua KKMB di Kota Samarinda Kaltim, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional terdampak Covid-19, Jumat, 18 Februari 2022.
Dari 30 kasus tersebut, 4 kasus diantaranya adalah pejabat Bone yang terkofirmasi positif covid pasca melakukan perjalanan di Kota Samarinda Kalimantan Timur bersama Rombongan Bupati Bone belum lama ini.
Ketua Umum Satgas Covid-19 Bone yang dijabat Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi juga terkesan apatis, tidak memberikan informasi ke publik soal pejabat daerah yang terkofirmasi Covid-19 pasca plesiran di Kaltim, padahal Pemda Bone memiliki saluran informasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyebaran informasi publik baik radio, website hingga media sosial.
Kabag Prokopin Setda Bone H.Bahram, ST,MM sepulang dari Samarinda Kalimantan timur semestinya menyampaikan ke Publik nama- nama pejabat yang berangkat menghadiri pelantikan ketua umum KKMB Samarinda supaya tidak bias, bukan hanya ikut gagah- gagahan atau mengebiri Oplah langganan media cetak tanpa ada kordinasi pihak jurnalis.
Wartawan tahu bahwa dana anggaran tahun 2022 sebesar Rp 1.250 M itu diterima secara gelondongan, Namun itu hak "Prerogatif Kabag Prokopin mengaturnya" tapi mitra yang baik dan pejabat yang baik sangat perlu ada komunikasi supaya kemitraan Pemkab Bone terjaga dengan baik dan sipakatau .
Jurnalis yang tidak mau disebut namanya mengatakan Kabag Prokopin, melontarkan bahasa kurang enak dan menyakitkan yang disampikan didepan stafnya Bagian Prokopin Setda Bone bahwa anggaran media tahun 2023 " media cetak akan berubah menjadi media digital" tutur Jurnalis senior.
Jubir Satgas Covid-19 drg.Yusuf Tolo yang dihubungi lewat handphonenya mengatakan ada dua Pejabat yang terdampak Covid-19 dan dua orang warga .
"Kalau pejabatnya yang katanya hanya 2, tapi keseluruhan yang dari kaltim yang positif 4," ungkapnya.
"Hebatnya para pejabat yang tegas tegas bikin aturan kepada rakyat, seenaknya melanggar aturan, jappa2 ke Kaltim dengan rombongan dan kemungkinan pakai dana APBD, sadarki sekarang rakyatmu lagi menjerit untuk makan saja susah," tulisnya.
"Tolong dipublikasikan di publik, nama pejabat dan jabatannya yang dapat "oleh-oleh" OMICRON, setelah pulang JAPPA-JAPPA dari Kaltim," komentarnya lagi.
Netizen lainnya dengan nama akun fb Yoker Tiro Awangpone juga meminta agar nama Pejabat Bone yang positif setelah perjalanan di Kaltim agar disampaikan ke publik.
"Kalau pejabat tidak sebut namanya (Dipublikasikan), kalau tidak disebut namanya bagaimana masyarakat bisa menghindar," komentar akun Yoker Tiro Awangpone.
Salah satu Pegiat LSM di Bone Andi Abu Mappa juga memberikan kritikan tajam.
Dia menilai pemerintah tidak lagi memberikan keteladanan dan terksesan tertutup membatasi informasi yang seharunya disampikan ke masyarakat luas.
"Ini jubir tidak benar kalau mau menutup-nutupi nama pejabat yang positif setelah perjalanan ke luar daerah. Kenapa tidak dipublikasikan, ini namanya pembodohan kepada rakyat.
Dana covid yang dikucurkan juga tidak jelas dikemanakan, tidak pernah diumumkan penggunaanya kepada publik. Jadi kalau rakyat marah, jangan salahkan rakyat, karena anda tidak jujur sebagai pejabat publik," tegasnya.
Pewarta : Edy Suspi
Editor : Sri Indah Wahyuni
0 Komentar