BONE, KOMPAK NUSANTARA.COM --Gerakan Aksi Demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa IAIN Bone direspon dengan nuansa anti kritik dan represif oleh pihak birokrasi IAIN Bone.
Bertepatan pada hari senin tanggal 7 Oktober 2024, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa IAIN Bone menggelar gerakan aksi demonstrasi di depan Kampus IAIN Bone Jl. Hos Cokroaminoto berlangsung ricuh.
Gerakan Aksi Demonstrasi yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa IAIN Bone dalam hal ini yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa IAIN Bone telah mengalami tindakan represif oleh salah satu oknum pejabat kampus IAIN Bone yang justru dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai yang ada di ruang lingkup pendidikan tinggi, hal tersebut merupakan sebuah bentuk diskriminasi terhadap sejumlah aksi massa yang menggelar gerakan aksi demonstran yang notabene membawa beberapa identifikasi masalah untuk disampaikan kepada pihak birokrasi kampus.
Namun yang justru terjadi adalah sebuah bentuk penolakan oleh pihak kampus yang kemudian menginterupsikan pihak keamanan untuk memboikot dan berbenturan dengan sejumlah para aksi massa yang ingin menyampaikan beberapa aspirasi dengan beberapa tuntutan kepada pihak birokrasi.
Dengan melihat kejadian yang terjadi, Mantan Ketua Umum FKKHAM yang sekaligus sebagai alumni Perguruan Tinggi IAIN Bone dalam hal ini Faizal Widodo S.H mengatakan bahwa “aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa yang tergabung dalam gerakan Aliansi Mahasiswa IAIN Bone di ruang lingkup perguruan tinggi merupakan sebuah keniscayaan terhadap mereka yang menyandang gelar Maha dan Siswa, sesuatu yang mereka gaungkan di dasari atas ketimpangan yang terjadi di kampus IAIN Bone.
sehingga dianggap hal yang wajar ketika mereka tersentuh hati nuraninya untuk bergerak dan berkiblat pada kebenaran dan keadilan itu berada, sekalipun hal itu merupakan bentuk aksi demonstrasi.
Karena kita semua tentu paham, hak menyampaikan pendapat dan berekspresi telah dijamin oleh Kontitusi Bernegara yang merupakan hukum tertinggi yang ada di Indonesia”
Lebih lanjut, saat ditemui oleh media beliau menambahkan “dengan melihat respon dari pihak birokrasi kampus IAIN Bone kepada para aksi massa merupakan bentuk kekerasan ataupun intimidasi. Sedangkan mereka yang tergabung dalam gerakan demonstrasi adalah para kaum intelektual yang pasti paham mana yang baik dan mana yang buruk.
Seharusnya pihak kampus memberikan mereka ruang untuk menyampaikan pendapat dan berdialektika kepada para demonstran, tapi yang terjadi justru bentuk kecaman dan pelemparan batu oleh salah satu pejabat kampus kepada para aksi massa, maka atas kejadian tersebut jangan salahkan para mahasiswa yang tergabung dalam gerakan ingin menempuh jalur hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
0 Komentar