SINJAI,KOMPAK-NUSANTARA.COM
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A PPKB) Provinsi Sulsel berkunjung di Desa Saotanre Kecamatan Sinjsi Tengah.
Kunjungan tersebut untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Saotanre dan Pengurus Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Kepala Dinas DP3A PPKB Provinsi Sulawesi Selatan Hj. Andi Mirna, SH. Mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah desa Saotanre dan PATBM Desa Saotanre dalam hal menekan angka perkawinan anak.
Perkawinan anak masih menjadi masalah serius, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga memicu berkembangnya kemiskinan ekstrem dan dampak buruk lainnya. Meskipun demikian, dispensasi perkawinan usia muda masih marak terjadi di Sulsel.
Andi Mirna menyampaikan apresiasi langkah tegas yang dilakukan oleh pemerintah desa Saotanre dan PATBM Saotanre karena mampu menekan angka perkawinan usia dini anak di Saotanre.
“Ini perlu di apresiasi langkah tegas yang dilakukan oleh pemerintah desa Saotanre dan PATBM selaku lembaga yang membantu program DP3A PPKB dalam menekan angka perkawinan usia dini anak yang tahun 2023 masih terhitung tinggi di Kabupaten Sinjai”ungkapnya.
Mirna, juga menyampaikan bahwa forum anak di desa Saotanre penting segera dibentuk sebagai upaya untuk memberikan ruang untuk anak mampu mengimplementasikan kreatifitasnya.
Anak harus dibuatkan tempat untuk menjadi ruang belajar yang sifatnya mengasah kemampuan anak untuk berkreasi,, salah satunya adalah forum anak sebab ini akan menjadi langkah awal anak untuk membentuk kreatifitasnya ”ujarnya.
Kepala desa Saotanre, Andi Sulaeman, S.Sos, menyampaikan bahwa penanganan perkawinan anak merupakan konsistensi pemerintah desa dan PATBM Desa Saotanre.
“Ini merupakan salah satu program utama kami di Desa Saotanre dalam hal menekan Perkawinan usia dini anak dan ini tidak lepas dari konsistensi pengurus PATBM Desa Saotanre untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat”
Sulaeman, kemudian menambahkan Pemerintah des Saotanre sebenarnya sudah sejak lama peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan anak karena Saotanre di tahun 2020 terbit program BUDESA (Bulan Desa Sehat) kemudian dari program tersebut terbit lagi program KIBBLA (Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak) program ini di inisiasi kepedulian pemerintah desa Saotanre dalam hal penanganan anak stunting dan pernikahan anak.
Ketua PATBM Baharuddin, S.Pd.I., M.Pd.I, menyampaikan bahwa program PATBM dalam hal mencegah perkawinan anak dibawa umur, di Desa Saotanre sudah berjalan sejak tahun 2022 hingga saat ini.
“Sebenarnya program pencegahan perkawinan anak ini sudah menjadi perhatian serius bagi kami sejak tahun 2022 dan saat ini kami tetap konsisten karena ini memang merupakan hal yang sangat butuh perhatian serius untuk bisa dipahamkan kepada masyarakat”Ujarnya.syukri. Jumat (02/08/2024).
Jurnalis: Bakhtiar
Editor : Sri Indah Wahyuni
0 Komentar